Jaga Mutu Pangan, Pemkab Kampar dan BPOM Evaluasi Program Desa Pangan Aman 2025

Jaga Mutu Pangan, Pemkab Kampar dan BPOM Evaluasi Program Desa Pangan Aman 2025

PARADIGAMNEWS.COM, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten Kampar memperkuat komitmennya dalam menjamin keamanan pangan di tingkat desa melalui kolaborasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru. Komitmen ini diwujudkan dalam Pembukaan Monitoring dan Evaluasi Program Desa Pangan Aman Tahun 2025 yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Kamis (6/11).

Diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Riadel Fithri, S.P., M.Si., Pemerintah Kabupaten Kampar menyambut baik kegiatan yang merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Tahun Anggaran 2025 yang digagas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar POM Pekanbaru, Alex Sander, S.Farm., Apt., M.H., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi, M.M., serta sejumlah pimpinan OPD dan peserta dari unsur masyarakat dan kader desa.

Dalam sambutannya, Riadel Fithri menekankan bahwa isu keamanan pangan adalah tanggung jawab kolektif antara pemerintah, konsumen, dan industri pangan. Ia mengingatkan bahwa potensi risiko terhadap keamanan pangan dapat terjadi di setiap mata rantai produksi dan distribusi, sehingga membutuhkan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan.

“Permasalahan keamanan pangan dapat terjadi di setiap mata rantai pangan, sehingga perlu upaya komprehensif dan berkelanjutan. Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen, dan industri,” ujar Riadel Fithri.

Ia juga menjelaskan bahwa Program Desa Pangan Aman merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Program ini bertujuan untuk membuat masyarakat desa lebih mandiri dalam menjamin ketersediaan pangan yang aman dan bermutu, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan dan ekonomi desa.

Sepanjang tahun 2025, BBPOM di Pekanbaru bersama Pemerintah Kabupaten Kampar telah melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk advokasi, pelatihan kader keamanan pangan desa, dan bimbingan teknis di dua desa intervensi, yaitu Desa Pulau Jambu dan Desa Pulau Gadang.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur kemajuan, mengidentifikasi kendala, dan mengetahui dampak pelaksanaan program di lapangan, serta merumuskan rekomendasi lanjutan.

“Kami menyambut baik diadakannya kegiatan monitoring dan evaluasi ini, serta menyampaikan apresiasi kepada BBPOM di Pekanbaru. Harapannya, kader dan komunitas desa yang telah dibentuk dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat dan penanggulangan stunting secara berkelanjutan,” tutur Riadel Fithri.

Di penghujung sambutannya, Riadel Fithri berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara Pemkab Kampar dengan BBPOM Pekanbaru serta lintas sektor terkait. Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat upaya promotif dan preventif hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, serta mengurangi beban pembiayaan kesehatan akibat penyakit yang disebabkan oleh pangan yang tidak aman.

“Semoga dengan kerja sama dan komitmen bersama, Kabupaten Kampar dapat menjadi Kabupaten Pangan Aman di masa mendatang,” tutupnya.

Sinergi antara Pemkab Kampar, BBPOM, dan lintas sektor ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat sehat, mendukung pencegahan stunting, dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

#Pemkab Kampar